Jumat, 24 September 2010

Wisata malang

Aksi perampokan lembaga outbound training malang termasuk yang terakhir menimpa Bank CIMB Niaga di Medan, Sumatera Utara (Sumut), dilakukan wisata malang oleh para tersangka teroris. Bagi mereka, merampok merupakan pekerjaan halal.

"Bagi mereka, kasembon rafting merampok, fai, itu sah dan halal, karena harta itu didapat dari orang kafir," kata Kapolri Jenderal Pol Bambang Hendarso Danuri dalam jumpa pers di Mabes Polri, Jl Trunojoyo, Jakarta Selatan, Jumat (24/9/2010).

Selain CIMB Niaga, Kapolri rafting malang menyebutkan, para teroris yang sebagian telah ditangkap diketahui adalah pelaku beberapa aksi perampokan sebelumnya. Sebut saja perampokan uang Rp 57 juta di sebuah warnet, uang Rp 600 juta dari money changer, serta uang Rp 75 juta dari Bank Sumut. Semuanya terjadi di Medan.

"Mereka sudah berencana untuk melakukan perampokan di Tanjung Balai. Di sana sudah ada 3 showroom yang menjadi target," ucap BHD.

Uang dari hasil perampokan itu, lanjutnya, dipakai untuk membiayai operasi dan pedirian kamp-kamp pelatihan. Selain itu, uang tersebut digunakan untuk membeli senjata api.

"Termasuk pembelian senpi yang ada di Lampung itu didapat dari hasil perampokan. Dan ada yang belum bisa saya jelaskan terkait proses pembelian senjata api ini. Insya Allah dalam waktu dekat," katanya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar